Penelusuran informasi pada
eraperkembangan teknologi informasi menimbulkan asumsi bahwa pepustakaan
merupakan langkah kedua ketika tidak ditemukannya informasi pada mensin pencari
(searc engin). Pola tersebut mengindikasikan bahwa kecepatan akan informasi
yang didapatkan. Pola kebiasaan masyarakat yang menginginkan atau memporoleh
informasi dengan cepat merupakan sebuah tantangan bagi pustakawan.
Perpustakaan sebagai lembaga
yang bergarak khusus dalam penyediaan dan melayankan serta mongoranisir
informasi sudah seharusnya berperan aktif dalam pemenuhan kebutuahan masyakat.
Teknologi informasi merupakan fatner perpuskaan dalam mengolah dan
mengorganisir informasi yang ada. Sehingga memudahkan mereka yang meminta pemenuhan kebutuhan akan
informasi dengan segera (instan). Sehinggi asumsi perpustakaan merupakan tempat
kedua dalam mendapatkan informasi dapat terbantahkan.
Lasa-Hs
(2009:203) masyarakat informasi adalah masyarakat yang menggunakan informasi
sebagai sumber ilmu pengetahuan, memecah masalah, dan meningkatkan status
sosial. Teknologi informasi dan komounikasi terbukti sangat berpengaruh
terhadap perkembangan masyarakat. Meskipun pada dasarnya teknologi informasi
merupakan alat, namun efek yang terjadi ialah perubahan pola pikir dan
perubahan tindakan sosial.
Teknologi
yang memberikan tawaran akses informasi saat ini semakin banyak misalnya saja
hp. Hp sebagai alat komunikasi yang canggih menungkinkan kita untuk mendapat
informasi tanpa bertemu langsung kepada orang yang diajak berkomunikasi. Saat
ini hp juga dilengkapi dengan perangkat internet yang dapat mengakses
informasi. Melalui hp yang mana saat ini setiap orang memilikinya tidak ada
hambatan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Pustakawan sebagai
pengelola perpustakaan merupakan bagian dari masyarakat. Dalam hal ini tugas
dari pustakawan sebagai pengelola dan penyedia
informasi. Pustakawan yang profesional menyediakan aksek informasi yang dapat
memudahkan masyarakat untuk mengakses baik online melalui internet atau
tidak. Sehingga tujuan perpustakaan sebagai tempat menyimpan pengetahuan, aspek
moral dan politik, untuk pendidikan dan penyebaran ilmu pengetahuan dapat
terwujud. Berkaitan dengan aspek sosial budaya secara umum perpustakaan
berperan dalam :
1. Menyimpan berbagai penemuan sejarah, pemikiran dan ilmu
pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu yang direkam dalam bentuk
tulisan atau bentuk tertentu
2. Media untuk mempelajari, mengkaji dam mengembangkan bukti-bukti
sejarah masa lalu untuk digunakan penuntun dalam perencanaan masa depan
3. Sebagai agen perubahan sosial perpustakaan dengan segala
karakteristiknya.
Perpustakaan mulai berbenah
dengan mengaplikasikan teknologi informasi dalam layanannya. Pembenahan
tersebut diimplementasikan dengan dibuatnya perpustakaan digital. Perpustakaan
digital yang dapat diakses melalui internet diharapkan mampu menangkis anggapan
bahwa perpustakaan adalah tempat kedua untuk mendapatkan informasi.